Blog Resmi Laboratorium Sumber Daya Lahan Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur Copyright © 2015 by Soil Science Society
Home » » Lahan Kritis di Bangkalan capai 48 ribu Hektar

Lahan Kritis di Bangkalan capai 48 ribu Hektar

Written By SOIL SCIENCE SOCIETY on Kamis, 12 Maret 2015 | 03.18

Lahan Kritis di Bangkalan capai 48 ribu Hektar




Gambar 1. Kenampakan lahan kritis di Ds.Galis Daja, Ds.Kanegara, Ds.Durian Barat (Kec.Konang)


            Maduracorner.com,Bangkalan — luas lahan kritis saat ini di kabupaten Bangkalan jumlahnya mencapai 48 ribu Hektar. Ribuan hektar lahan kritis tersebut tersebar di kecamatan Kokop, Konang, Sepulu, Geger, Blega, Galis dan kecamatan Modung. “Awalnya luas lahan kritis 53 ribu hektar, tapi setelah dilakukan penanaman pohon berkurang menjadi 48 ribu hektar,” terang Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bangkalan, Budi Utomo, Jumat (16/5)


Gambar 2. Kenampakan lahan kritis di Ds.Lembung Paseser, Ds.Kelbug (Kec.Sepulu)


           Dijelaskan Budi Utomo, untuk mengurangi lahan kritis tersebut, setiap tahun pihaknya melakukan penanaman pohon. “Pada tahun 2013 lalu ada seluas 600 hektar lahan yang kita tanami pohon. Bibit. Pohon kita dapat bantuan dari Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Brantas (BP DAS Brantas),” katanya.

            Dikatakan Budi Uomo, bibit pohon yang ditanami pada lahan kritis itu adalah tanaman keras seperti, bibit pohon Akasia, jati mahoni, Sengon, dan bibit pohon Gamelina atau jati putih “Jadi untuk mengurangi jumlah lahan kritis ini kita butuh Kesadaran dari masyarakat, selain itu kita juga menurunkan penyuluh kehutanan yang setiap hari memberikan pemahaman kepada masyarakat. Bahwa Pohon ini merupakan sumber kehidupan ekonomi dan menjaga bisa menjaga ekosistem,” jelasnya.


Gambar 3. Kenampakan lahan kritis di Ds.Dabung, Ds.Katal Barat (Kec.Geger)

         
            Lebih lanjut Budi Utomo menjelaskan, untuk mengurangi luas lahan kritis ini, setiap tahun pihaknya mengangarkan di APBD. “Kita programkan 150 hektar/tahunnya dana dari APBD.selain itu kami juga mencari bantuan dari luar APBD, karena kalau mengandalkan APBD membutuhkan waktu lama,” pungkasnya.(shb)









Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Blogger templates

 
Support : Program Studi Agroteknologi | Laboratorium SDL | Soil Science Society
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2015. Laboratorium SDL - All Rights Reserved
Template Design by A.Transisto Published by http://labsumberdayalahan.blogspot.com/